Wednesday 12 December 2012

Mempercepat Startup Windows XP
Juni 7, 2010, 7:04 am
Filed under: Software

Startup Windows anda terasa lama?
Windows sudah keluar, tapi gambar Jam Pasir lama sekali hilangnya?
Anda pernah menginstall sesuatu, kemudian di uninstall, tetapi ternyata program masih jalan terus pada saat startup sehingga mengganggu kecepatan Startup?
Berikut ini adalah cara mempercepat Startup Windows XP anda.
  1. Klik Start, Run
  2. Ketikkan : msconfig
  3. Akan muncul Windows “System configuration Utility” dengan beberapa Tab yaitu: General, SYSTEM.INI, WIN.INI, BOOT.INI, Services, Startup dan Tools
  4. Buang Centang pada aplikasi/ service yang tidak diinginkan, misalnya ingin mendisable Indexing Service –> Klik Tab Service, kemudian pada baris Indexing Service centang dibuang.
  5. Beberapa service yang dapat anda disable misalnya
    1. Alerter
    2. Application Management
    3. Clipbook
    4. Fast UserSwitching
    5. Help and Support
    6. Human Interface Devices
    7. Indexing Service
    8. Net Logon
    9. NetMeeting
    10. QOS RSVP
    11. Remote Desktop Help Session Manager
    12. Remote Registry
    13. Routing & Remote Access
    14. SSDP Discovery Service
    15. Web Client
  6. PERHATIAN!!: Web Client hati-hati dalam membuang centang, karena banyak service yang memang dibutuhkan oleh Windows agar tetap berjalan.
  7. Setelah selesai, klik OK dan lakukan Restart
  8. Setelah restart selesai, pada layar akan muncul Warning bahwa anda telah menggunakan utility msconfig, beri Centang agar pada saat restart Windows berikutnya tidak muncul Warning ini.
  9. Bagaimana kalau terjadi kesalahan? Tidak perlu panik, panggil msconfig lagi dan klik “Launch System Restore” untuk merestore Windows ke kondisi sebelum kita mengubahnya.


Cara Perawatan Printer Infus
Juni 2, 2010, 1:32 am
Filed under: Hardware

1. Printer modifikasi jangan dibawa dengan posisi miring atau terbalik.
2. Posisi botol harus sama tinggi dengan printer.
3. Ketika proses pencetakan dimulai, tutup yang kecil harus dibuka.
4. Jika printer akan dipindah tempat, semua tutup pada botol harus terpasang rapat.
5. Ketika botol akan diisi semua tutup harus dibuka, pengisian tinta dapat dilakukan pada lubang besar pada botol.
6. Jika hasil cetak kurang memuaskan lakukan proses head cleaning.
7. Jika tinta pada botol sudah ¼ lakukan segera pengisian tinta.
8. Buang tinta buangan jika sudah ½ atau ¾ botol.
9. Jangan sampai tinta pada botol benar – benar habis.
10. Diusahakan tidak berganti merk tinta.


Sejarah Sistem Operasi
Desember 9, 2009, 5:00 am
Filed under: Software
Perkembangan sistem operasi dipengaruhi oleh perkembangan hardware.  Sistem operasi mulai dikembangkan sejak ±40 tahun lalu, yaitu:
  1. Generasi ke-nol (1940).
    • Komponen utama tabung hampa udara;
    • Sistem komputer belum menggunakan sistem operasi;
    • Sistem operasi komputer dilakukan secara manual melalui plugboard, dan hanya bisa digunakan untuk menghitung (+,-, dan *).
  2. Generasi pertama (1950).
    • Komponen utama transistor;
    • Sistem operasi berfungsi terutama sebagai pengatur pergantian antar job agar waktu instalasi job berikutnya lebih efisien. Dalam masa ini muncul konsep batch system (semua job sejenis dikumpulkan jadi satu);
    • Input pemakai punch card.
  3. Generasi kedua (1960).
    • Komponen utama IC;
    • Berkembang konsep-konsep:
    • Multiprogramming, satu prosesor mengerjakan banyak program yang ada di memori utama;
    • Multiprosesing, satu job dikerjakan oleh banyak prosesor berguna untuk meningkatkan utilitas;
    • Spooling Simultaneous Peripheral Operation On Line, bertindak sebagai buffer (penyangga) saja, dan mampu menerima pesanan meskipun belum akan dikerjakan;
    • Device Indipendence, masing-masing komponen memiliki sifat yang saling berbeda (misal: tiap-tiap printer memiliki driver);
    • Time Sharing atau Multitasking, sistem bagi waktu yang diberikan oleh CPU terhadap berbagai job yang sedang dijalankan.
    • Real-time system, berguna sebagai kontrol bagi mesin-mesin.
  4. Generasi ketiga (1970)
    • Komponen utama VLSI (Very Large Scale Integrated Circuit);
    • Ditandai dengan berkembangnya konsep general purpose system, sehingga sistem operasi menjadi sangat kompleks, mahal dan sulit untuk dipelajari;
  5. Generasi keempat (pertengahan 1970-an hingga sekarang).
    • PC makin populer;
    • Ditandai dengan berkembangnya sistem operasi untuk jaringan komputer dengan tujuan: data sharing, hardware sharing, dan program sharing;
    • User interface semakin user friendly tanpa harus mengorbankan unjuk kerja.
Sumber : teknik-informatika.com


Jenis-jenis monitor
Desember 9, 2009, 4:51 am
Filed under: Hardware
Jenis monitor
Dengan perkembangannya yang sangat pesat, saat ini terdapat tiga jenis teknologi monitor. Ketiga golongan teknologi tersebut adalah CRT (Cathode Ray Tube), Liquid Crystal Display (LCD) dan Plasma gas.
  • CRT ( Chatode Ray Tube )
Pada monitor CRT, layar penampil yang digunakan berupa tabung sinar katoda. Teknologi ini memunculkan tampilan pada monitor dengan cara memancarkan sinar elektron ke suatu titik di layar. Sinar tersebut akan diperkuat untuk menampilkan sisi terang dan diperlemah untuk sisi gelap. Teknologi CRT merupakan teknologi termurah dibanding dengan kedua teknologi yang lain. Meski demikian resolusi yang dihasilkan sudah cukup baik untuk berbagai keperluan. Hanya saja energi listrik yang dibutuhkan cukup besar dan memiliki radiasi elektromagnetik yang cukup kuat.
Monitor CRT (Chatode Ray Tube)
  • LCD ( Liquid Cristal Display )
Monitor LCD tidak lagi menggunakan tabung elektron tetapi menggunakan sejenis kristal liquid yang dapat berpendar. Teknologi ini menghasilkan monitor yang dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi yang lebih tinggi dibandingkan dengan CRT. Karena bentuknya yang pipih, maka monitor jenis flat tersebut menggunakan energi yang kecil dan banyak digunakan pada komputer-komputer portabel.
Kelebihan yang lain dari monitor LCD adalah adanya brightness ratio yang telah menyentuh angka 350 : 1. Brigtness ratio merupakan perbandingan antara tampilan yang paling gelap dengan tampilan yang paling terang.
Liquid Crystal Display menggunakan kristal liquid yang dapat berpendar. Kristal cair merupakan molekul organik kental yang mengalir seperti cairan, tetapi memiliki struktur spasial seperti kristal. (ditemukan pakar Botani Austria – Rjeinitzer) tahun 1888. Dengan menyorotkan sinar melalui kristal cair, intensitas sinar yang keluar dapat dikendalikan secara elektrik sehingga dapat membentuk panel-panel datar.
Lapisan lapisan dalam sebuah LCD :
  • Polaroid belakang
  • Elektroda belakang
  • Plat kaca belakang
  • Kristal cair
  • Plat kaca depan
  • Elektroda depan
  • Polaroid depan
Elektroda dalam lapisan tersebut berfungsi untuk menciptakan medan listrik pada kristal cair, sedangkan polaroid digunakan untuk menciptakan suatu polarisasi.
Dari sisi harga, monitor LCD memang jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan monitor CRT. Dan beberapa kelemahan yang masih dimilikinya seperti kurang mampu digunakan untuk bekerja dalam berbagai resolusi, seperti misalnya monitor dengan resolusi 1024 X 768 akan terkesan agak buram jika dipekerjakan pada resolusi 640 X 420. Tatapi akhir-akhir ini kelemahan tersbut sudah mulai di atasi dengan teknik anti aliasing.
LCD berwarna menggunakan dua jenis teknik untuk menghasilkan warna, yaitu passive matrix dan active matrix :
Passive Matrix
Teknologi yang digunakan lebih murah dibandingkan active matrix. Pada LCD jenis ini terdapat sederetan transistor di atas (sumbu x) dan di samping kiri (sumbu y) monitor. Transistor-transistor ini memberi energi pada piksel. Piksel merupakan pertemuan dari pancaran transistor sumbu x dan sumbu y. oleh karena hal tersebut maka teknologi ini sering juga disebut Dual Scan monitor.
Kelemahan teknologi ini, monitor harus dilihat secara tegak lurus. Jika dipandang dari sudut agak menyamping, maka tulisan pada monitor tidak akan terlihat. Kelemahan lain, jika ada transistor yang mati, maka akan terlihat adanya garis gelap melintang atau tegak lurus pada layar monitor.
Pada teknologi passive matrix yang lebih baru seperti CSTN (Color Super-Twisted Nematic), DSTN (Double Layer Super-Twis Nematic), dan HPA (High-Performance Addressing), kecerahan citra lebih bagus.
Active Matrix
Menggunakan teknologi Thin Film Transistor (TFT). Hasil warna yang diperoleh sebagus CRT, namun teknologinya mahal. Active matrix memiliki transistor yang memancarkan cahaya sendiri pada masing-masing piksel, sehingga warnanya lebih cerah, dan tak harus dilihat dengan sudut pandang tegak lurus. Namun karena adanya banyak transistor ini, mengakibatkan pemakaian daya jenis monitor ini lebih tinggi dan kemungkinan kerusakan pada piksel lebih besar.
LCD (Liquid Cristal Display)
  • Plasma gas atau Organic Light Emitting Diode (OLED)
Monitor jenis ini menggabungkan teknologi CRT dengan LCD. Dengan teknologi yang dihasilkan, mampu membuat layar dengan ketipisan menyerupai LCD dan sudut pandang yang dapat selebar CRT.
Plasma gas juga menggunakan fosfor seperti halnya pada teknologi CRT, tetapi layar pada plasma gas dapat perpendar tanpa adanya bantuan cahaya di belakang layar. Hal itu akan membuat energi yang diserap tidak sebesar monitor CRT. Kontras warna yang dihasilkan pun lebih baik dari LCD. Teknologi plasma gas ini sering bisa kita jumpai pada saat pertunjukan-pertunjukan musik atau pertandingan-pertandingan olahraga yang spektakuler. Di sana terdapat layar monitor raksasa yang dipasang pada sudut-sudut arena tertentu. Itulah monitor yang menggunakan teknologi plasma gas.

Plasma Gas


Perkembangan Teknologi Monitor
Desember 9, 2009, 4:06 am
Filed under: Hardware
SEJARAH MONITOR


Monitor merupakan interface terpenting yang menghubungkan manusia dan PC. Pada saat komputer pertama beroperasi pada tahun 1938, monitor sudah berusia 83 tahun. Pengembangannya masih tetap berlangsung sampai saat ini.
Tahap perkembangan monitor komputer yang digunakan saat ini sebenarnya terbagi dua fase. Fase pertama pada tahun 1855 ditandai dengan penemuan tabung sinar katoda oleh ilmuwan dari Jerman, Heinrich Geißler. Ia merupakan bapak dari monitor tabung. Lalu, 33 tahun kemudian, ahli kimia asal Austria, Friedrich Reinitzer, meletakkan dasar pengembangan teknologi LCD dengan menemukan kristal cairan. Teknologi tabung sejak awalnya memang dikembangkan untuk merealisasikan monitor. Namun, Kristal cairan masih menjadi fenomena kimiawi selama 80 tahun berikutnya. Saat itu, tampilan atau frame rate pun belum terpikirkan.
Selama ini, banyak yang menganggap bahwa Karl Ferdinand Braun sebagai penemu tabung sinar katoda. Sebenarnya, ia merupakan pembuat aplikasi pertama untuk tabung, yaitu osiloskop pada tahun 1897. Perangkat inilah yang menjadi basis pengembangan perangkat lain, seperti televisi atau layar radar. Pada tahun yang sama, Joseph John Thomson menemukan elektron, yang mempercepat pengembangan teknik tabung.
Monitor CRT pertama (Cathode Ray Tube) dikembangkan untuk menerima siaran televisi. Milestone-nya adalah tabung televisi pertama dari Wladimir Kosma Zworykin(1929), full electronic frame rate dari Manfred von Ardenne (1930), dan pengembangan tabung sinar katoda pertama yang dapat direproduksi oleh Allen B. Du Mont (1931).
Pada generasi awal komputer, belum menggunakan monitor khusus seperti sekarang ini. Komputer waktu itu terhubung dengan TV keluarga sebagai layar penampil dari pengolahan data yang dilakukannya. Yang cukup menjadi masalah adalah bahwa resolusi monitor TV saat itu hanya mampu menampilkan 40 karakter secara horisontal pada layar.
Monitor khusus untuk komputer dikeluarkan oleh IBM PC, yang pada awalnya memiliki resolusi 80 X 25 dengan kemampuan warna “green monochrome”. Monitor ini sudah mampu menampilkan hasil yang lebih terang, jelas dan lebih stabil.
Pada generasi berikutnya muncul mono graphics (MGA/MDA) yang memiliki 720×350. Selanjutnya di awal tahun 1980-an muncul jenis monitor CGA dengan range resolusi dari 160×200 sampai 640×200 dan kemampuan warna antara 2 sampai 16 warna. Monitor EGA muncul dengan resolusi yang lebih bagus yaitu 640×350. Monitor jenis ini cukup stabil sampai berikutnya munculnya generasi komputer Windows.
Semua jenis monitor ini menggunakan digital video – TTL signals dengan discrete number yang spesifik untuk mengatur warna dan intensitas cahaya. Antara video adapter dan monitor memiliki 2, 4, 16, atau 64 warna tergantung standard grafik yang dimiliki.
Selanjutnya dengan diperkenalkannya standard monitor VGA, tampilan grafis dari sebuah Personal Computer menjadi nyata. VGA dan generasi-generasi yang berhasil sesudahnya seperti PGA, XGA, atau SVGA merupakan standard analog video dengan sinyal R (Red), G (Green) dan B (Blue) dengan continuous voltage dan continuous range pada pewarnaan. Secara prinsip analog monitor memungkinkan penggunaan full color dengan intensitas yang tinggi.
Generasi monitor terbaru adalah teknologi LCD yang tidak lagi menggunakan tabung elektron CRT tetapi menggunakan sejenis kristal liquid yang dapat berpendar. Teknologi ini menghasilkan monitor yang dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi yang tinggi.

No comments:

Post a Comment